ENAM DESA DI LOMBOK TENGAH, RAIH JUARA LOMBA PERPUSTAKAAN

Foto: Para Kepala Desa dan Pengelola Perpustakaan Desa saat menerima piagam Lomba Perpustakaan Desa di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lombok Tengah (27/05/2025)

Lombok Tengah, bangundesa.com- Lomba Perpustakaan Tingkat Kabupaten Lombok Tengah  tahun 2025 telah usai digelar. Penyerahan hadiah Lomba dilaksanakan di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lombok Tengah pada Selasa, 27/05/2025.

Enam Perpustakaan desa yang meraih juara adalah, Perpustakaan Desa Semparu (Juara Pertama), Perpustakaan Desa Lendang Ara (Juara Kedua), Perpustakaan Desa Teratak (Juara Ketiga), Perpustakaan Desa Penujak (Juara Harapan I), Perpustakaan Desa Selebung Madani (Juara Harapan II) dan Perpustakaan Desa Karang Sidemen (Juara Harapan III).

Kepala Desa Semparu, Kecamatan Kopang Lalu Ratmaji Hijrat saat dikonfirmasi perihal Lomba Perpustakaan ini menyampaikan ucapan syukur dan bangga atas raihan yang dicapai oleh Perpustakaan milik desanya. Ia berharap ini menjadi motivasi bagi pengelola perpustakaannya untuk lebih maju. “ Ini adalah motivasi bagi kami agar terus melakukan inovasi-inovasi dalam pengelolaan perpustakaan di desa Semparu”. Ungkap Mamiq Ratmaji, sapaan akrabnya.

Selain itu, Mamiq Ratmaji berharap, agar lomba perpustakaan tingkat Kabupaten Lombok Tengah rutin dilaksanakan dengan jangkauan yang lebih luas, bukan hanya desa tetapi juga sekolah bahkan rumah ibadah. Beliau juga berharap, agar perpustakaan daerah lebih intens memberikan pendampingan bagi perpustakaan di desa-desa. “ Saya berharap perpustakaan daerah Lombok Tengah tetap memberikan pendampingan bagi perpustakaan yang ada di desa-desa”. Harapnya.

Senada dengan Kepala Desa Semparu, Kepala Desa Selebung Madani, Agus Kusumahadi, SH menyampaikan harapannya agar perpustakaan desa terus menerus berinovasi dan bertransformasi ditengah banyaknya tantangan eksistensi perpustakaan konvensional. “ Perpustakaan saat ini menghadapi situasi antara hidup dan mati. Perkembangan dunia digital telah membawa perubahan signifikan dalam peran dan fungsi perpustakaan. Dari yang awalnya identik dengan rak buku fisik dan manusia berkaca mata tebal kini mulai sepi. Hal ini mengharuskan perpustakaan bertransformasi menjadi Digital Perpustakaan”. Kata Bang Agus.

Ia juga mengharapkan dukungan anggaran bagi transformasi perpustakaan khususnya perpustakaan desa. “ Pembiayaan melalui APBN, APBD dan APBDes juga tidak boleh setengah setengah”. Tambah Bang Agus yang juga Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah. Bagi Bang Agus, perpustakaan bisa menjadi benteng yang kokoh untuk menjaga peradaban dan sumber daya manusia di desa.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh UNESCO, bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 %, artinya dalam 1.000 masyarakat Indonesia yang rajin membaca buku hanya 1 orang. Sementara menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 10 % penduduk Indonesia rajin membaca. Dalam situasi dan tantangan zaman yang semakin kompleks, keberadaan Perpustakaan Desa sangat vital, sebagai sumber literasi masyarakat dalam mengambil setiap keputusan. (Admin)*

About the Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like these